sepanjang jalan setapak. Naomi menengadah menatap langit. Matahari ter ترجمه - sepanjang jalan setapak. Naomi menengadah menatap langit. Matahari ter انگلیسی چگونه می گویند

sepanjang jalan setapak. Naomi mene

sepanjang jalan setapak. Naomi menengadah menatap langit. Matahari terlihat
mulai mengintip dari balik awan dan mengintip dari sela-sela dedaunan. Kicau
burung yang sesekali terdengar di antara embusan angin menambah kesan damai di
taman itu.
Sebenarnya inilah salah satu hal yang sangat ingin dilakukan Naomi, tetapi ia
belum pernah mendapat kesempatan melakukannya. Berjalan-jalan santai di taman
kota, atau duduk di salah satu bangku panjang yang sering dilihatnya di sana dan
tidak melakukan apa-apa. Hanya duduk di bawah sinar matahari dan menikmati
hari. Tanpa melakukan apa-apa. Tetapi selama ia tinggal di London, belum pernah
sekali pun ia berhasil mewujudkan keinginannya. Pekerjaannya membuatnya selalu
sibuk, selalu bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Tidak pernah berhenti
sebentar untuk sekadar berdiri dan memandang sekeliling.
“Bagaimana kalau kita duduk di sini saja?”
Suara Danny membuyarkan lamunannya. Naomi menoleh dan melihat Danny
menunjuk salah satu bangku panjang kosong bercat hijau yang berderet di
pinggiran jalan setapak, menghadap kolam. Beberapa bangku di sana sudah terisi.
Naomi melihat sepasang suami-istri tua duduk sambil mengobrol di bangku lain,
lalu ada seorang pria yang duduk membaca koran sambil menggigit sebuah apel di
bangku yang agak jauh dari sana, juga ada dua wanita yang mendorong kereta bayi
di sepanjang jalan setapak smabil tertawa-tawa.
“Jangan katakan padaku kau juga belum pernah datang ke sini,” kata Danny
ketika Noami sudah duduk di sampingnya.
“Memang belum,” kata Naomi. Matanya melahap pemandangan indah di
sekelilingnya. Suasana taman yang tenang menyejukkan jiwanya, membuat hatinya
terasa ringan melayang, membuat seulas senyum senang tersungging di bibirnya
tanpa sadar. “Aku suka di sini.”
Danny memasukkan sepotong kentang goreng ke dalam mulut. “Ini salah satu
tempat yang selalu kukunjungi setiap kali aku datang ke London,” katanya. “Taman
ini selalu indah di musim apa pun. Musim semi, musim panas, musim gugur,
musim dingin, sebut saja. Tapi aku paling suka taman ini di musim semi, ketika
bunga-bunga mulai bermekaran.”
Naomi memandang berkeliling. Ia tidak melihat ada banyak bunga yang mekar
di sana.
“Sekarang memang bunganya belum muncul,” kata Danny, lagi-lagi berhasil
membaca pikiran Naomi. “Tunggu beberapa minggu lagi dan kau akan lihat nanti.”
Naomi mengangguk-angguk, lalu membuka bungkusan makan siangnya dan
mulai makan. Sedetik kemudian, matanya melebar dan ia menoleh menatap Danny
Jo. “Astaga, ini benar-benar enak,” katanya.
Danny Jo tersenyum lebar. “Kubilang juga apa.”
Naomi ikut tersenyum dan selama dua atau tiga menit mereka makan tanpa
suara, tenggelam dalam pikiran masing-masing. Kemudian Naomi menghela napas
dalam-dlaam dan mengembuskannya dengan pelan. “Ini pertama kalinya aku
makan sambil duduk di taman,” katanya.
“Kau mengalami banyak hal baru hari ini, bukan?” kata Danny. “Pertama kali
makan fish and chips paling enak di seluruh London, pertama kali menginjak taman
ini, pertama kali makan di taman.”
Naomi mengangguk.
“Pertama kali mendapat teman makan yang menyenangkan seperti aku?”
Naomi menoleh menatap Danny dan tertawa kecil. Lalu ia mengangkat bahu
dan menjawab, “Mungkin.”
Danny tersenyum. “Itu sudah cukup bagus untukku.”
Beberapa menit berlalu tanpa suara, hanya terdengar embusan angin yang
lembut dan kicauan burung. Naomi memejamkan mata sejenak. Suasananya benarbenar
damai sampai ia merasa ia bisa tidur di sini.
“Kau sering mengunjungi taman seperti ini ketika kau masih tinggal di
Jepang?”
Suara Danny membuat Naomi membuka mata. “Tidak,” sahutnya setelah
berpikir sejenak. Baik di Tokyo atau di London, jadwal kerjanya selalu padat. Ia
tidak pernah bisa bersantai. “Sebenarnya aku sudah lupa kapan terakhir kalinya aku
mengunjungi taman mana pun. Di Kyoto-kah?”
“Kau tinggal di Kyoto?” tanya Danny.
“Apa? Oh, tidak. Aku tinggal di Tokyo. Orangtuaku yang tinggal di Kyoto,”
sahut Naomi ringan. “Ayahku tidak terlalu suka tinggal di Tokyo, jadi ayah dan
ibuku pindah ke Kyoto dan membuka toko barang antik di sana. Aku dan adikku
tetap di Tokyo karena saat itu kami tidak mau pindah sekolah. Jadi...” Sadar bahwa
ia sudah bercerita lebih banyak tentang keluarganya daripada yang diinginkannya,
Naomi menghentikan diri sendiri dan bergumam, “Begitulah.”
Tetapi sepertinya Danny Jo tidak menyadari ucapan Naomi yang terhenti tibatiba.
Ia merenung sejenak, lalu menatap Naomi. “Kau tidak terlihat seperti orang
Jepang,” katanya.
Naomi tersenyum tipis. “Aku sudah sering mendengarnya. Nenekku orang
Indonesia.”
“Rupanya begitu,” gumam Danny sambil mengangguk-angguk. Lalu ia tiba-tiba
mengalihkan pertanyaan, “Jadi kau punya adik?”
Naomi mengangguk.
“Aku punya seorang kakak perempuan dan seorang kakak laki-laki,” lanjut
Danny.
“Mm, aku pernah mendengarnya dari Yoon,” kata Naomi sambil merenung.
0/5000
از: -
به: -
نتایج (انگلیسی) 1: [کپی کنید]
کپی شد!
along the trail. Naomi looked up staring at the sky. The Sun is visibleStart peeking from behind the clouds and peering from the sidelines of foliage. Chirpingbirds are occasionally heard in between gust wind adding to the impression of peacethe garden.Actually this is one thing that very much want to do Naomi, but shehave never had the opportunity to do so. Take a leisurely stroll in the ParkCity, or sit at one of the long benches often he saw there anddo not do anything. Just sit in the Sun and enjoy thetoday. Without doing anything. But as long as he lives in London, has neverOnce he managed to realize his wish. His work makes him alwaysbusy, always moving from one place to another. Don't ever stopbriefly to simply stood up and looked around."What if we just sit here?"The voice of Danny membuyarkan lamunannya. Naomi turned and saw Dannypointing to one of the empty green-painted long benches liningsuburban trails, overlooks the pool. Some benches are there already filled.Naomi sees a pair of married parents sit while chatting on the other bench,then there was a man sitting reading the paper while biting into an Apple inthe bench is somewhat remote from there, also there are two women who pushed strollersalong the trail smabil giggling."Don't tell me you also have never come here," said DannyWhen the Noami been sitting next to her."It hasn't," said Naomi. His eyes devoured the beautiful sceneryher. The quiet garden atmosphere of soothing his soul, made her heartfeels light hovering, making seulas tersungging happy smile on her lipsinvoluntarily. "I like it here."Danny entering a piece of fried potato into the mouth. "This is one of thea place that is always kukunjungi every time I come to London, "he said. "GardenIt's always beautiful in any season. Spring, summer, autumn,winter, you name it. But I particularly love the garden in spring, whenthe flowers start blooming. "Naomi looked around. He did not see there are many flowers that bloomthere."Now indeed the flowers have not yet emerged," said Danny, again successfullymind reading Naomi. "Wait a few weeks more and you're going to see later."Naomi nodding, then unwrapping and eating siangnyastart eating. A second later, his eyes widened and he looked looked at DannyJo. "Gosh, this is really bad," he said.Danny Jo smiled wide. "What also told you."Naomi join the smile and for two or three minutes they eat withoutsound, drowned in the mind of each. Then Naomi sighedin-mengembuskannya and in slowly. "This is the first time Ieat while sitting in the Park, "he said."You're experiencing many new things today, isn't it?" said Danny. "The first timemakan fish and chips paling enak di seluruh London, pertama kali menginjak tamanini, pertama kali makan di taman.”Naomi mengangguk.“Pertama kali mendapat teman makan yang menyenangkan seperti aku?”Naomi menoleh menatap Danny dan tertawa kecil. Lalu ia mengangkat bahudan menjawab, “Mungkin.”Danny tersenyum. “Itu sudah cukup bagus untukku.”Beberapa menit berlalu tanpa suara, hanya terdengar embusan angin yanglembut dan kicauan burung. Naomi memejamkan mata sejenak. Suasananya benarbenardamai sampai ia merasa ia bisa tidur di sini.“Kau sering mengunjungi taman seperti ini ketika kau masih tinggal diJepang?”Suara Danny membuat Naomi membuka mata. “Tidak,” sahutnya setelahberpikir sejenak. Baik di Tokyo atau di London, jadwal kerjanya selalu padat. Iatidak pernah bisa bersantai. “Sebenarnya aku sudah lupa kapan terakhir kalinya akumengunjungi taman mana pun. Di Kyoto-kah?”“Kau tinggal di Kyoto?” tanya Danny.“Apa? Oh, tidak. Aku tinggal di Tokyo. Orangtuaku yang tinggal di Kyoto,”sahut Naomi ringan. “Ayahku tidak terlalu suka tinggal di Tokyo, jadi ayah danibuku pindah ke Kyoto dan membuka toko barang antik di sana. Aku dan adikkutetap di Tokyo karena saat itu kami tidak mau pindah sekolah. Jadi...” Sadar bahwaia sudah bercerita lebih banyak tentang keluarganya daripada yang diinginkannya,Naomi menghentikan diri sendiri dan bergumam, “Begitulah.”But it looks like Danny Jo did not realize the stalled Naomi greeting tibatiba.He pondered for a moment, then looked up at Naomi. "You don't look like peopleJapan, "he said.Naomi smiled thinly. "I've often heard it. My grandmother's peopleIndonesia. ""Apparently so," Danny gumam while nodding. Then she suddenlyredirect the question, "So you got a sister?"Naomi nodded."I had an older sister and an older brother," continuedDanny."Mm, I never hear from Yoon," said Naomi while brooding.
ترجمه، لطفا صبر کنید ..
نتایج (انگلیسی) 2:[کپی کنید]
کپی شد!
along walkways. Naomi looked up at the sky. The sun looks
began to peek through the clouds and peered from between the leaves. Chirping
birds are occasionally heard among gust of wind add to the impression of peace in
the park.
In fact this is one of the things that really want to do Naomi, but she
had never got the chance to do so. A leisurely stroll in the garden
city, or sit at one of the long benches which are often seen there and
not do anything. Just sit in the sun and enjoy
the day. Without doing anything. But during his stay in London, had never
once did he managed to fulfill his desire. His work made ​​him always
busy, always moving from one place to another. It never stops
for a moment to simply stand up and looked around.
"What if we just sit here?"
Sounds Danny interrupted his reverie. Naomi turned and saw Danny
appoint one empty green painted bench that lined the
outskirts of the walkway, facing the pond. Some of the benches there is already filled.
Naomi see a couple of old sat talking on another bench,
and then there was a man sitting reading the newspaper while biting an apple on the
bench rather far from there, there are also two women pushing strollers
in along the path smabil laughing.
"Do not tell me you've never come here," said Danny
when Noami been sitting next to him.
"They have not," said Naomi. His eyes devoured the beautiful scenery
around. Tranquil garden atmosphere soothing her soul, her heart
felt light drift, making happy smile on his lips
involuntarily. "I like it here."
Danny enter a fry into his mouth. "This is one
place that always I visit every time I come to London," he said. "The park
is always beautiful in any season. Spring, summer, autumn,
winter, you name it. But I most love this park in the spring, when the
flowers begin to bloom. "
Naomi looked around. He did not see many flowers that bloom
there.
"Now is the interest has not yet emerged," said Danny, once again managed to
read minds Naomi. "Wait a few weeks and you will see."
Naomi nodded, then unwrap her lunch and
began to eat. A second later, his eyes widened and he turned to stare at Danny
Jo. "Gee, this is really nice," he said.
Danny Jo grinned. "I told you."
Naomi smiling and for two or three minutes they eat without
a voice, lost in their own thoughts. Then Naomi sighed
in-dlaam and exhaled slowly. "This is the first time I
ate sitting in the garden," he said.
"You've had a lot of new things today, is not it?" Said Danny. "First time
eating the most delicious fish and chips in all of London, first entered the park
, was first eaten in the garden."
Naomi nodded.
"It first gained friends had fun like me?"
Naomi turned to stare at Danny and chuckled. Then he shrugged
and replied, "Maybe."
He was smiling. "That's good enough for me."
A few minutes passed without the sound, only the breeze
gentle and the chirping of birds. Naomi closed her eyes for a moment. The atmosphere is truly
peaceful until she felt she could sleep here.
"You often visit the park like this when you were still living in
Japan?"
Sounds Danny makes Naomi opened her eyes. "No," he replied after
a moment's thought. Either in Tokyo or in London, his work schedule was always overbooked. He
was never able to relax. "Actually, I've forgotten the last time I
visited the park anywhere. Kyoto-kah? "
" You're staying in Kyoto? "Danny asked.
" What? Oh no. I live in Tokyo. My parents who lived in Kyoto, "
said Naomi light. "My dad does not really like to stay in Tokyo, so my father and
my mother moved to Kyoto and opened an antiques shop there. My brother and I
stay in Tokyo because at that time we did not want to leave the school. So ... "Realizing that
he had told me more about his family than he wanted,
Naomi stop himself and muttering," That's it. "
But it seems that Danny Jo did not realize greeting Naomi stopped suddenly.
He thought for a moment, then looked at Naomi. "You do not look like the
Japanese," he said.
Naomi smiled thinly. "I've heard it. My grandmother people
of Indonesia. "
" Apparently so, "Danny muttered, nodding. Then he suddenly
divert the question, "So you have a sister?"
Naomi nodded.
"I have an older sister and an older brother," said
Danny,
"Um, I've heard from Yoon," Naomi said thoughtfully.
ترجمه، لطفا صبر کنید ..
 
زبانهای دیگر
پشتیبانی ابزار ترجمه: آذرباﻳﺠﺎﻧﻰ, آلبانیایی, آلمانی, اردو, ارمنی, ازبکی, استونيايی, اسلواکی, اسلونیایی, اسپانیایی, اسپرانتو, افریکانس, امهری, اندونزی, انگلیسی, اودیه (اوریه), اویغوری, ايسلندی, اکراينی, ایتالیایی, ایرلندی, ایگبو, باسکی, برمه\u200cای, بلاروسی, بلغاری, بنگالی, بوسنیایی, تاتار, تاجیک, تاميلی, تايلندی, ترکمنی, ترکی استانبولی, تلوگو, جاوه\u200cای, خمری, خوسایی, دانمارکی, روسی, رومانيايی, زولو, ساموایی, سبوانو, سندی, سوئدی, سواهيلی, سوتو, سودانی, سومالیایی, سینهالی, شناسایی زبان, شونا, صربی, عبری, عربی, فارسی, فرانسوی, فريسی, فنلاندی, فیلیپینی, قرقیزی, قزاقی, كرسی, لائوسی, لاتين, لتونيايی, لهستانی, لوگزامبورگی, ليتوانيايی, مائوری, مالايی, مالاگاسی, مالایالمی, مالتی, مجاری, مراتی, مغولی, مقدونيه\u200cای, نروژی, نپالی, هاوایی, هلندی, همونگ, هندی, هوسا, ولزی, ويتنامی, يونانی, پرتغالی, پشتو, پنجابی, چوایی, چک, چینی, چینی سنتی, ژاپنی, کاتالان, کانارا, کرئول هائیتی, کردی, کره\u200cای, کرواتی, کلینگون, کینیارواندا, گاليک اسکاتلندی, گالیسی, گجراتی, گرجی, یدیشی, یوروبایی, ترجمه زبان.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: