Pagi itu Takemiya Shinzo memutuskan untuk mampir ke rumah sakit sebelu ترجمه - Pagi itu Takemiya Shinzo memutuskan untuk mampir ke rumah sakit sebelu انگلیسی چگونه می گویند

Pagi itu Takemiya Shinzo memutuskan

Pagi itu Takemiya Shinzo memutuskan untuk mampir ke rumah sakit sebelum pergi ke
kantor. Ia mendapati kakak perempuannya sedang mengelap wajah dan tangan Kazuto
dengan handuk basah. “Bagaimana keadaannya?” tanyanya.
“Seperti yang kaulihat. Setidaknya dia tidak bertambah parah,” sahut Nishimura
Ryoko sambil tersenyum lemah. Ia menoleh ke arah adiknya. “Bisa tolong jaga dia
sebentar? Aku ingin pergi mengambil air panas.”
“Biar aku saja mengambilnya,” Takemiya Shinzo menawarkan diri. “Oneechan di
sini saja.”
Sepeninggal adiknya, Nishimura Ryoko menatap anaknya yang terbaring di
tempat tidur dengan sedih. Ia menghela napas panjang dan melanjutkan pekerjaannya
mengelap tangan Kazuto. Tiba-tiba tangan Kazuto yang berada dalam genggamannya
bergerak. Nishimura Ryoko tersentak dan menatap wajah Kazuto. Ia tidak bermimpi.
Tangan Kazuto memang bergerak tadi. Ia tidak bermimpi. Lalu ia melihat mata Kazuto
bergerak pelan. Tidak salah lagi. Ia pun membelalak dan melompat berdiri.
“Kazuto?” bisiknya pelan di dekat wajah Kazuto. “Ini Ibu. Bukalah matamu.”
Perlahan-lahan kelopak mata Kazuto terbuka. Lalu terpejam sesaat, dan terbuka
lagi. Sejenak matanya menatap kosong, lalu bergerak ke wajah ibunya.
“Kazuto, kau sudah sadar?” tanya Nishimura Ryoko sambil membelai rambut
anaknya dengan tangan gemetar. “Terima kasih, Tuhan. Terima kasih.”
“Oneechan?”
Nishimura Ryoko berbalik menatap Takemiya Shinzo yang ternyata sudah kembali
ke kamar dengan membawa termos berisi air panas. “Dia sudah sadar, Shinzo. Dia
sudah sadar,” serunya dengan suara tercekat.
Mereka berdiri di kedua sisi ranjang Kazuto, menatapnya dengan mata melebar
gembira. Kazuto berkerut samar, perlahan-lahan mengangkat tangan ke kepala, tetapi
segera dihentikan ibunya.
“Jangan sentuh kepalamu dulu,” kata ibunya lembut. “Kepalamu terluka.”
“Sakit sekali,” bisik Kazuto serak. Tetapi ia menjatuhkan tangannya kembali ke sisi
tubuhnya karena ia merasa sangat lemah. “Di mana aku?”
“Di rumah sakit,” jawab ibunya. “Bagaimana perasaanmu?”
“Apa yang terjadi?” tanya Kazuto sambil memejamkan mata sesaat.
“Justru itu yang ingin kami tanyakan padamu,” sela Takemiya Shinzo.
Kazuto membuka mata dan menoleh ke arah pamannya, keningnya berkerut dan ia
terlihat heran. “Paman?”
“Ya?”
“Sedang apa Paman di sini?”
Takemiya Shinzo tertawa. “Sedang apa? Tentu saja karena kau dirawat di sini. Aku
datang menjengukmu.”
“Kapan Paman tiba di sini?”
“Baru saja.”
“Paman baru tiba di New York?”
“New York?” Takemiya Shinzo benar-benar bingung sekarang. Apa yang sedang
diocehkan keponakannya ini? “Ini Tokyo, kau tahu?”
“Tokyo?”
Nishimura Ryoko membelai kepala Kazuto. “Kazuto, Ibu yang datang ke sini, ke
Tokyo, setelah mendengar kalau kau masuk rumah sakit.”
“Aku ada di Tokyo?” tanya Kazuto heran.
“Ya,” jawab Nishimura Ryoko tegas, walaupun raut wajahnya kini berubah
waswas.
Kazuto terpekur, lalu menatap ibu dan pamannya bergantian. Dengan suara lirih
dan bingung, ia bertanya, “Sejak kapan aku datang ke Tokyo?”
Nishimura Ryoko menegakkan tubuh dan berkata pelan, “Shinzo, panggilkan
dokter.”
0/5000
از: -
به: -
نتایج (انگلیسی) 1: [کپی کنید]
کپی شد!
Pagi itu Takemiya Shinzo memutuskan untuk mampir ke rumah sakit sebelum pergi kekantor. Ia mendapati kakak perempuannya sedang mengelap wajah dan tangan Kazutodengan handuk basah. “Bagaimana keadaannya?” tanyanya.“Seperti yang kaulihat. Setidaknya dia tidak bertambah parah,” sahut NishimuraRyoko sambil tersenyum lemah. Ia menoleh ke arah adiknya. “Bisa tolong jaga diasebentar? Aku ingin pergi mengambil air panas.”“Biar aku saja mengambilnya,” Takemiya Shinzo menawarkan diri. “Oneechan disini saja.”Sepeninggal adiknya, Nishimura Ryoko menatap anaknya yang terbaring ditempat tidur dengan sedih. Ia menghela napas panjang dan melanjutkan pekerjaannyamengelap tangan Kazuto. Tiba-tiba tangan Kazuto yang berada dalam genggamannyabergerak. Nishimura Ryoko tersentak dan menatap wajah Kazuto. Ia tidak bermimpi.Tangan Kazuto memang bergerak tadi. Ia tidak bermimpi. Lalu ia melihat mata Kazutobergerak pelan. Tidak salah lagi. Ia pun membelalak dan melompat berdiri.“Kazuto?” bisiknya pelan di dekat wajah Kazuto. “Ini Ibu. Bukalah matamu.”Perlahan-lahan kelopak mata Kazuto terbuka. Lalu terpejam sesaat, dan terbukalagi. Sejenak matanya menatap kosong, lalu bergerak ke wajah ibunya.“Kazuto, kau sudah sadar?” tanya Nishimura Ryoko sambil membelai rambutanaknya dengan tangan gemetar. “Terima kasih, Tuhan. Terima kasih.”“Oneechan?”Nishimura Ryoko berbalik menatap Takemiya Shinzo yang ternyata sudah kembalike kamar dengan membawa termos berisi air panas. “Dia sudah sadar, Shinzo. Dia
sudah sadar,” serunya dengan suara tercekat.
Mereka berdiri di kedua sisi ranjang Kazuto, menatapnya dengan mata melebar
gembira. Kazuto berkerut samar, perlahan-lahan mengangkat tangan ke kepala, tetapi
segera dihentikan ibunya.
“Jangan sentuh kepalamu dulu,” kata ibunya lembut. “Kepalamu terluka.”
“Sakit sekali,” bisik Kazuto serak. Tetapi ia menjatuhkan tangannya kembali ke sisi
tubuhnya karena ia merasa sangat lemah. “Di mana aku?”
“Di rumah sakit,” jawab ibunya. “Bagaimana perasaanmu?”
“Apa yang terjadi?” tanya Kazuto sambil memejamkan mata sesaat.
“Justru itu yang ingin kami tanyakan padamu,” sela Takemiya Shinzo.
Kazuto membuka mata dan menoleh ke arah pamannya, keningnya berkerut dan ia
terlihat heran. “Paman?”
“Ya?”
“Sedang apa Paman di sini?”
Takemiya Shinzo tertawa. “Sedang apa? Tentu saja karena kau dirawat di sini. Aku
datang menjengukmu.”
“Kapan Paman tiba di sini?”
“Baru saja.”
“Paman baru tiba di New York?”
“New York?” Takemiya Shinzo benar-benar bingung sekarang. Apa yang sedang
diocehkan keponakannya ini? “Ini Tokyo, kau tahu?”
“Tokyo?”
Nishimura Ryoko membelai kepala Kazuto. “Kazuto, Ibu yang datang ke sini, ke
Tokyo, setelah mendengar kalau kau masuk rumah sakit.”
“Aku ada di Tokyo?” tanya Kazuto heran.
“Ya,” jawab Nishimura Ryoko tegas, walaupun raut wajahnya kini berubah
waswas.
Kazuto terpekur, lalu menatap ibu dan pamannya bergantian. Dengan suara lirih
dan bingung, ia bertanya, “Sejak kapan aku datang ke Tokyo?”
Nishimura Ryoko menegakkan tubuh dan berkata pelan, “Shinzo, panggilkan
dokter.”
ترجمه، لطفا صبر کنید ..
نتایج (انگلیسی) 2:[کپی کنید]
کپی شد!
That morning Takemiya Shinzo decided to stop by the hospital before going to
the office. He found his sister was wiping his face and hands Kazuto
with a wet towel. "How's it going?" He asked.
"As you can see. At least he's getting worse, "said Nishimura
Ryoko smiled weakly. He turned to his sister. "Could you please take care of him
for a moment? I want to go take hot water. "
" I'll take it, "Takemiya Shinzo offered. "Oneechan in
here."
After the death of her sister, Ryoko Nishimura looked at her lying in
bed with sad. He took a deep breath and continued the work
wiping hands Kazuto. Suddenly a hand Kazuto who was in his hands
moving. Nishimura Ryoko gasped and looked at the face Kazuto. He was not dreaming.
Hand Kazuto was moved earlier. He was not dreaming. Then he saw Kazuto's eyes
move slowly. No more mistake. He also widened and jumped to his feet.
"Kazuto?" He whispered softly near Kazuto's face. "It's Mother. Open your eyes. "
Slowly Kazuto eyelids open. Then closed for a moment, and open
again. For a moment his eyes stared blankly, then moved to her mother's face.
"Kazuto, you awake?" Asked Nishimura Ryoko hair, stroking
her with trembling hands. "Thank you God. Thank you. "
" Oneechan? "
Nishimura Ryoko turned to Takemiya Shinzo who had already returned
to the room with a thermos of hot water. "He was conscious, Shinzo. He
was conscious, "he cried in a choked voice.
They stood on either side of the bed Kazuto, staring at her with wide eyes
happy. Kazuto wrinkled faint, slowly raised his hands to his head, but
soon stopped her.
"Do not touch your head first," she said softly. "Your head hurt."
"Pain," whispered hoarsely Kazuto. But he dropped his hand back to the side of
his body because he felt very weak. "Where am I?"
"In the hospital," said his mother. "How do you feel?"
"What happened?" Asked Kazuto, closing her eyes for a moment.
"That's what we want to ask you," interrupted Takemiya Shinzo.
Kazuto opened her eyes and turned to his uncle, his brow furrowed and he
looked surprised. "Uncle?"
"Yes?"
"What Uncle here?"
Takemiya Shinzo laugh. "What are you doing? Of course, since you're treated here. I
came to see you. "
" When Uncle got here? "
" Just now. "
" Uncle newly arrived in New York? "
" New York? "Shinzo Takemiya really confused now. What is
diocehkan this nephew? "It's Tokyo, you know?"
"Tokyo?"
Nishimura Ryoko Kazuto head stroked. "Kazuto, Mothers who come here, to
Tokyo, after hearing that you were in the hospital."
"I was in Tokyo?" Asked Kazuto surprised.
"Yes," said Nishimura Ryoko firmly, though his expression now turned
wary.
Kazuto brooded , then looked at the mother and uncle turns. In a low voice
, and confused, she asked, "Since when did I come to Tokyo?"
Nishimura Ryoko straightened up and said quietly, "Shinzo, call a
doctor."
ترجمه، لطفا صبر کنید ..
 
زبانهای دیگر
پشتیبانی ابزار ترجمه: آذرباﻳﺠﺎﻧﻰ, آلبانیایی, آلمانی, اردو, ارمنی, ازبکی, استونيايی, اسلواکی, اسلونیایی, اسپانیایی, اسپرانتو, افریکانس, امهری, اندونزی, انگلیسی, اودیه (اوریه), اویغوری, ايسلندی, اکراينی, ایتالیایی, ایرلندی, ایگبو, باسکی, برمه\u200cای, بلاروسی, بلغاری, بنگالی, بوسنیایی, تاتار, تاجیک, تاميلی, تايلندی, ترکمنی, ترکی استانبولی, تلوگو, جاوه\u200cای, خمری, خوسایی, دانمارکی, روسی, رومانيايی, زولو, ساموایی, سبوانو, سندی, سوئدی, سواهيلی, سوتو, سودانی, سومالیایی, سینهالی, شناسایی زبان, شونا, صربی, عبری, عربی, فارسی, فرانسوی, فريسی, فنلاندی, فیلیپینی, قرقیزی, قزاقی, كرسی, لائوسی, لاتين, لتونيايی, لهستانی, لوگزامبورگی, ليتوانيايی, مائوری, مالايی, مالاگاسی, مالایالمی, مالتی, مجاری, مراتی, مغولی, مقدونيه\u200cای, نروژی, نپالی, هاوایی, هلندی, همونگ, هندی, هوسا, ولزی, ويتنامی, يونانی, پرتغالی, پشتو, پنجابی, چوایی, چک, چینی, چینی سنتی, ژاپنی, کاتالان, کانارا, کرئول هائیتی, کردی, کره\u200cای, کرواتی, کلینگون, کینیارواندا, گاليک اسکاتلندی, گالیسی, گجراتی, گرجی, یدیشی, یوروبایی, ترجمه زبان.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: