Kazuto sama sekali tidak menduga akan mendengar kata-kata itu keluar d ترجمه - Kazuto sama sekali tidak menduga akan mendengar kata-kata itu keluar d انگلیسی چگونه می گویند

Kazuto sama sekali tidak menduga ak

Kazuto sama sekali tidak menduga akan mendengar kata-kata itu keluar dari
mulut Yuri. Sudah lama sekali ia berharap bisa mendengarnya. Dan kini setelah
harapannya menjadi kenyataan, ia bahkan tidak bisa bereaksi saking kagetnya. Ia
hanya bisa diam, tercengang, dan menatap Yuri lurus-lurus, seakan ia takut wanita itu
akan mulai tertawa dan berkata ia hanya bercanda.
“Aku baru sadar setelah kau pergi,” Yuri melanjutkan. Kedua tangannya saling
meremas walaupun ia tetap menatap mata Kazuto. “Setelah kau meninggalkan New
York, aku merasa semuanya berbeda. Segalanya tidak sama kalau kau tidak ada. Dan
aku baru sadar aku... aku...,” Yuri menarik napas dalam-dalam, “... membutuhkanmu.”
Kazuto masih belum bisa menemukan suaranya. Ia masih butuh waktu untuk
mencerna kenyataan bahwa Yuri membutuhkannya. Yuri sendiri yang mengatakannya.
Wanita yang selama ini menjadi bagian terpenting dalam hidupnya berkata bahwa ia
membutuhkan Kazuto.
Yuri membasahi bibir dan tertawa gugup. “Kazu, jangan duduk diam saja seperti
itu. Katakan padaku... apakah aku sudah terlambat? Sudah terlambat menyadarinya?”
* * *
Ia memang tidak membunyikan bel, tapi ia sudah mengetuk. Dua kali, malah. Sungguh,
ia tidak bermaksud mengintip atau pun menguping. Karena Kazuto tidak menyahut,
Keiko pun membuka pintu dan langsung mendengar suara Iwamoto Yuri. “Orang yang
selalu bisa membuatku bahagia bukan Jason, tapi Nishimura Kazuto.”
Kalimat itu membuat Keiko membeku dan kata-kata sapaan yang sudah akan
meluncur dari lidahnya tercekat. Ia mengangkat wajah. Dari celah pintu yang terbuka,
Keiko melihat Iwamoto Yuri berdiri di dekat pintu kaca beranda, sedang menatap
Kazuto yang duduk di sofa.
Suara Yuri terdengar lagi. “Aku baru sadar setelah kau pergi. Setelah kau
meninggalkan New York, aku merasa semuanya berbeda. Segalanya tidak sama kalau
kau tidak ada. Dan aku baru sadar aku... aku...” Jeda sesaat, lalu, “... membutuhkanmu.”
Keiko tidak bisa bergerak. Matanya beralih ke Kazuto yang masih tetap diam.
“Kazu, jangan duduk diam saja seperti itu. Katakan padaku... apakah aku sudah
terlambat? Sudah terlambat menyadarinya?” Suara Yuri yang gugup terdengar lagi.
Tiba-tiba Keiko mendapati dirinya bertanya-tanya apakah ia ingin mendengar
jawaban Kazuto. Ya... Tidak... Ya... Tidak... Tetapi sebelum ia menetapkan pendirian, ia
meliaht Kazuto bangkit dari sofa dan berjalan pelan ke arah Yuri. Ia meraih tangan Yuri
dan menariknya ke dalam pelukan.
Napas Keiko tertahan di tenggorokan. Matanya terpaku pada Kazuto yang
memeluk Iwamoto Yuri erat-erat dan membelai kepalanya. Itu bukan pelukan sambil
lalu. Bukan juga pelukan bersahabat. Itu pelukan dalam arti sebenarnya. Pelukan yang
diberikan kepada orang yang dicintai. Saat itu juga Keiko mendadak merasa lemas,
seakan seluruh tenaganya terserap keluar. Yang tersisa hanya rasa nyeri di dadanya.
“Mereka...?”
Keiko tersentak dan menoleh. Ternyata Sato Haruka sudah berdiri di belakangnya
entah sejak kapan dan keningnya berkerut menatap Kazuto dan Yuri yang berpelukan.
Keiko buru-buru menutup pintu dengan perlahan dan berbalik menghadap Haruka.
Haruka menatapnya. “Keiko, kau tidak apa-apa?” tanyanya hati-hati.
Keiko memaksakan seulas senyum di wajahnya yang kaku. “Ya, memangnya
kenapa, Oneesan?” katanya cepat.
“Itu... Kazuto-san...”
“Oh, itu.” Keiko tertawa sumbang dan gugup. “Tadi aku ingin bertanya apakah
mereka membutuhkan sesuatu. Tapi ternyata mereka sedang... eh, sibuk.” Keiko
membasahi bibirnya. “Sebaiknya kita tidak mengganggu mereka.”
Keiko berjalan dengan cepat ke apartemennya, diikuti Haruka.
“Keiko, kau masih belum sadar atau tidak mau mengaku?” tanya Haruka setelah
mereka masuk ke apartemen.
“Apa maksud Oneesan?”
“Tentang perasaanmu pada Kazuto-san.”
Keiko membuka mulut, tapi langsung menutupnya lagi. Perasaannya?
Perasaannya... “Oneesan,” sahut Keiko setelah terdiam sejenak. “Sebentar lagi Sensei
akan datang menjemputku. Aku harus bersiap-siap.”
Haruka menatapnya selama beberapa detik, lalu mengangguk.
Setelah Haruka keluar dan menutup pintu, Keiko baru menarik napas panjang dan
mengembuskannya dengan pelan. Kau masih belum sadar atau tidak mau mengaku?
Pertanyaan Haruka itu masih terngiang-ngiang di telinganya. Keiko sendiri tidak tahu
harus bagaimana menjawabnya. Ia tidak mau memikirkannya. Bagaimanapun juga,
setelah melihat adegan tadi, jawaban atas pertanyaan Haruka sudah tidak penting sama
sekali.
* * *
Setelah mengantar Yuri pulang dan mengambil sedikit barangnya dari apartemen
Roppongi, Kazuto kembali ke apartemen lamanya. Gedung ini memang sudah tua, tapi
0/5000
از: -
به: -
نتایج (انگلیسی) 1: [کپی کنید]
کپی شد!
Kazuto is in no way suspect will hear those words come out ofthe mouth of Yuri. A long time ago he was hoping to get to hear it. And now afterthe hope into reality, he could not even react with kagetnya. Heonly can silently and stared, dumbfounded, Yuri straight-straight, as if he feared the womanwill started laughing and said he was only joking."I just realized after you're gone," Yuri continue. Both hands at each otherAlthough he continued to squeeze the staring eye Kazuto. "After you leave NewYork, I feel everything is different. Everything is not the same if you're not there. AndI just realized I ... I ..., "Yuri draw a deep breath," ... membutuhkanmu. "Kazuto has still not been able to find his voice. He still takes time todigesting the fact that Yuri need it. Yuri himself who said it.Women who during the most important part of his life, said that heneed Kazuto.Yuri moisten lips and laughed nervously. "Kazu, don't just sit still likeit. Tell me ... am I too late? It's too late knowing it? "* * *He did not ring a Bell, but he has already tapped. Twice, in fact. Really,he don't mean spying or eavesdropping. Because Kazuto not responded,Keiko ever open the door and immediately hear the voice of Yuri Iwamoto. "People whocould always make me happy not Jason, but Nishimura Kazuto. "That sentence makes Keiko freezes and words of greeting which will already beher tongue glide from tercekat. He raised his face. From the crack of the door that is open,Keiko viewed Iwamoto Yuri stood near the glass doors home, being stared atKazuto is sitting on the couch.Yuri's voice is heard again. "I just realized after you left. After youleaving New York, I feel everything is different. Everything is not the same ifyou're not there. And I just realized I ... I ... " Pause for a moment, then, "... membutuhkanmu."Keiko can't move. Her eyes turning to Kazuto which still remained silent."Kazu, don't just sit still like that. Tell me ... did I alreadyIt's too late? It's too late knowing it? " The voice of Yuri are nervous again.Keiko suddenly found herself wondering if she would like to hearKazuto answers. Yes ... No ... Yes ... No ... But before he set the establishment, heKazuto meliaht rise from the couch and walked slowly towards Yuri. He grabbed the hands of Yuriand pulled her into a hug.Breath Keiko stuck in the throat. His eyes fixated on the KazutoYuri Iwamoto embraced tightly and stroking his head. It's not a hug whilethen. Not too friendly hug. It hugs in the truest sense. A huggiven to a loved one. It was also a surprise Keiko felt limp,as if the entire power absorbed out. That left only the pain in his chest."They ...?"Keiko snapped up and turned. Haruka Sato turns out to have been standing behind himdunno since when her temple and Kazuto and Yuri gazing lined a cuddle.Keiko hurriedly shut the door slowly and turned facing Haruka.Haruka looks at her. "Keiko, you're okay?" he asked cautiously.Keiko seulas imposing a rigid smile on his face. "Yes, indeed, itwhy, Oneesan? "she said quickly."It's ... Kazuto-san ... ""Oh, it is." Keiko laughed off pitch and nervous. "Last I would like to ask whether thethey need something. But it turns out they're ... uh, busy. " Keikowetting his lips. "We should not bother them."Keiko walked quickly to his apartment, followed by Haruka."Keiko, you're still not aware or do not want to confess?" asked Haruka afterthey went to the apartment."What is the meaning of Oneesan?""About you feel on Kazuto-san."Keiko opens his mouth, but immediately close it again. His feelings?His feelings ... "Oneesan," said Keiko after pause. "The offing Senseiwill come pick me up. I had to get ready. "Haruka looks at her for a few seconds, then nodded.After Haruka out and shut the door, Keiko recently took a deep breath andmengembuskannya slowly. Are you still not aware or do not want to confess?The question that still Haruka ringing in his ears. Keiko himself did not knowshould be how to answer it. He didn't want to think about it. However,After seeing the scene above, answers to questions are not equally important Harukaonce.* * *After dropping off Yuri came home and took a little item from the apartmentsRoppongi, Kazuto returned to his old apartment. This building was already old, but
ترجمه، لطفا صبر کنید ..
 
زبانهای دیگر
پشتیبانی ابزار ترجمه: آذرباﻳﺠﺎﻧﻰ, آلبانیایی, آلمانی, اردو, ارمنی, ازبکی, استونيايی, اسلواکی, اسلونیایی, اسپانیایی, اسپرانتو, افریکانس, امهری, اندونزی, انگلیسی, اودیه (اوریه), اویغوری, ايسلندی, اکراينی, ایتالیایی, ایرلندی, ایگبو, باسکی, برمه\u200cای, بلاروسی, بلغاری, بنگالی, بوسنیایی, تاتار, تاجیک, تاميلی, تايلندی, ترکمنی, ترکی استانبولی, تلوگو, جاوه\u200cای, خمری, خوسایی, دانمارکی, روسی, رومانيايی, زولو, ساموایی, سبوانو, سندی, سوئدی, سواهيلی, سوتو, سودانی, سومالیایی, سینهالی, شناسایی زبان, شونا, صربی, عبری, عربی, فارسی, فرانسوی, فريسی, فنلاندی, فیلیپینی, قرقیزی, قزاقی, كرسی, لائوسی, لاتين, لتونيايی, لهستانی, لوگزامبورگی, ليتوانيايی, مائوری, مالايی, مالاگاسی, مالایالمی, مالتی, مجاری, مراتی, مغولی, مقدونيه\u200cای, نروژی, نپالی, هاوایی, هلندی, همونگ, هندی, هوسا, ولزی, ويتنامی, يونانی, پرتغالی, پشتو, پنجابی, چوایی, چک, چینی, چینی سنتی, ژاپنی, کاتالان, کانارا, کرئول هائیتی, کردی, کره\u200cای, کرواتی, کلینگون, کینیارواندا, گاليک اسکاتلندی, گالیسی, گجراتی, گرجی, یدیشی, یوروبایی, ترجمه زبان.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: