“Maaf, Jeong-Su ssi. Ada urusan mendadak. Aku harus pergi. Lain kali s ترجمه - “Maaf, Jeong-Su ssi. Ada urusan mendadak. Aku harus pergi. Lain kali s انگلیسی چگونه می گویند

“Maaf, Jeong-Su ssi. Ada urusan men

“Maaf, Jeong-Su ssi. Ada urusan mendadak. Aku harus pergi. Lain kali saja baru dilanjutkan,” kata Sandy cepat-cepat, lalu bangkit dan keluar dari kafe itu.
“Kita akan pergi menemui Tae-Woo,” kata Pakr Hyun-Shik kepada gadis yang duduk di hadapannya.
Sandy mengangguk. “Kami harus difoto lagi?”
“Benar,” Park Hyun-Shik mengiyakan. “Karena itu kita harus mengubah penampilanmu. Kau tidak ingin sampai dikenali, kan?” Lalu Park Hyun-Shik bangkit dari kursi dan meraih jas.
“Jadi kapan kita mulai bekerja?” tanya Sandy.
Pakr Hyun-Shik memandang Sandy dan berkata, “Sekarang juga.”
Sandy agak terkejut. “Oh, sekarang?” Ia belum merasa siap.
“Ya, ada masalah?” tanya pria itu sambil mengenakan jas dan memperbaiki posisi dasi.
Sandy menggeleng. “Tidak.” Sepertinya mau tak mau ia harus mempersiapkan dirinya saat ini juga.
“Ayo, kita pergi,” kata Park Hyun-Shik, mulai berjalan ke pintu. “Saat ini Tae-Woo sedang diwawancara. Kita akan pergi ke lokasi wawancaranya, tapi sebelum itu kita harus memberimu penampilan baru.”
Park Hyun-Shik merasa tidak enak karena harus menyembunyikan sesuatu dari Sandy, tapi ia tidak punya pilihan. Kalau Sandy tahu, kemungkinan besar ia tidak akan bersedia diajak menemui Tae-Woo dan saat ini Park Hyun-Shik tidak punya cukup waktu untuk meyakinkannya.
Ia membawa Sandy ke toko pakaian yang juga merangkap salon dan menyuruh gadis itu mencoba beberapa pakaian. Ia tidak ingin Sandy terlihat cantik atau bergaya. Ia ingin Sandy tampil sesederhana mungkin supaya tidak menonjol dan tidak ada orang yang dapat mengenalinya. Ia juga menyuruh Sandy mencoba beberapa rambut palsu, tapi tidak ada yang cocok di matanya. Akhirnya Park Hyun-Shik meminta pegawai toko itu menyanggul rambut Sandy.
Dengan rambut yang disanggul, kemeja krem polos tanpa lengan dan rok polos berwarna sama, Sandy terlihat seperti wanita yang lebih tua daripada usianya yang sebenarnya. Persis seperti yang dibayangkan Park Hyun-Shik. Sebagai sentuhan terakhir, ia mengulurkan kacamata berlensa kecokelatan yang bisa menyamarkan wajah Sandy.
“Baiklah,” Park Hyun-Shik berkata puas. “Kita berangkat sekarang. Seharusnya wawancara Tae-Woo akan selesai sebentar lagi.”
72
* * *
Jung Tae-Woo bangkit dari sofa yang didudukinya sejak tadi dan bersalaman dengan para kamerawan dan reporter yang mewawancarainya. Ia sedikit lelah, tapi ia tahu ini sudah menjadi risiko pekerjaannya. Para wartawan tadi juga sempat bertanya tentang hubungannya dengan kekasih misteriusnya, namun Tae-Woo hanya memberikan jawaban samar. Ada juga yang mengungkit kejadian empat tahun lalu. Tae-Woo berhasil menanggapinya dengan tenang, walau ia harus mengakui dalam hati perasaannya masih agak resah bila diingatkan kembali tentang kejadian itu.
Tae-Woo dan beberapa anggota stafnya keluar dari lift dan berjalan ke pintu utama gedung tempat diadakannya wawancara tadi. Tiba-tiba langkahnya terhenti ketika pandangannya menembus pintu kaca yang lebar dan melihat seorang wanita turun dari mobil sedan putih. Tae-Woo tertegun sejenak, lalu ia mempercepat langkahnya, mendorong pintu kaca sampai terbuka dan menghampiri wanita itu.
“Sedang apa kau di sini?” tanyanya tanpa basa-basi.
Wanita itu berbalik dan agak terkejut melihatnya.
“Sedang apa kau di sini?” tanya Tae-Woo sekali lagi. Ia tidak menyangka bisa bertemu Sandy di sini. Ia menatap Sandy tajam dan melihat pipi gadis itu agak memerah.
“Itu… Paman yang menyuruhku ke sini,” Sandy mencoba menjelaskan dengan agak bingung. “Kau tidak tahu? Katanya kita akan difoto.”
Tae-Woo menoleh ke belakang dan melihat kerumunan wartawan mulai menghampiri mereka dengan cepat.
“Tidak,” jawabnya. “Ikut aku.”
Ia merangkul pundak Sandy dan berjalan menjauh ketika kilatan-kilatan lampu blitz kamera mulai beraksi dan para wartawan berlomba-lomba mengajukan pertanyaan.
“Jung Tae-Woo, siapa wanita ini?”
“Apakah dia wanita misterius di foto waktu itu?”
“Nona! Siapa nama Anda?”
“Apa hubungan kalian berdua?”
“Apakah Anda bisa memberikan sedikit komentar?”
Tae-Woo hanya mengangkat sebelah tangan dan menuntun Sandy ke mobilnya yang diparkir tidak jauh dari sana. Ia membuka pintu mobil untuk Sandy sambil berusaha menghalangi para wartawan mengambil gambar jelas gadis itu. Ia memerhatikan Sandy terus menunduk dan menutupi wajah dengan sebelah tangan. Tae-Woo cepat-cepat menutup pintu dan berjalan mengelilingi mobilnya ke bagian
0/5000
از: -
به: -
نتایج (انگلیسی) 1: [کپی کنید]
کپی شد!
“Maaf, Jeong-Su ssi. Ada urusan mendadak. Aku harus pergi. Lain kali saja baru dilanjutkan,” kata Sandy cepat-cepat, lalu bangkit dan keluar dari kafe itu.“Kita akan pergi menemui Tae-Woo,” kata Pakr Hyun-Shik kepada gadis yang duduk di hadapannya.Sandy mengangguk. “Kami harus difoto lagi?”“Benar,” Park Hyun-Shik mengiyakan. “Karena itu kita harus mengubah penampilanmu. Kau tidak ingin sampai dikenali, kan?” Lalu Park Hyun-Shik bangkit dari kursi dan meraih jas.“Jadi kapan kita mulai bekerja?” tanya Sandy.Pakr Hyun-Shik memandang Sandy dan berkata, “Sekarang juga.”Sandy agak terkejut. “Oh, sekarang?” Ia belum merasa siap.“Ya, ada masalah?” tanya pria itu sambil mengenakan jas dan memperbaiki posisi dasi.Sandy menggeleng. “Tidak.” Sepertinya mau tak mau ia harus mempersiapkan dirinya saat ini juga.“Ayo, kita pergi,” kata Park Hyun-Shik, mulai berjalan ke pintu. “Saat ini Tae-Woo sedang diwawancara. Kita akan pergi ke lokasi wawancaranya, tapi sebelum itu kita harus memberimu penampilan baru.”Park Hyun-Shik merasa tidak enak karena harus menyembunyikan sesuatu dari Sandy, tapi ia tidak punya pilihan. Kalau Sandy tahu, kemungkinan besar ia tidak akan bersedia diajak menemui Tae-Woo dan saat ini Park Hyun-Shik tidak punya cukup waktu untuk meyakinkannya.Ia membawa Sandy ke toko pakaian yang juga merangkap salon dan menyuruh gadis itu mencoba beberapa pakaian. Ia tidak ingin Sandy terlihat cantik atau bergaya. Ia ingin Sandy tampil sesederhana mungkin supaya tidak menonjol dan tidak ada orang yang dapat mengenalinya. Ia juga menyuruh Sandy mencoba beberapa rambut palsu, tapi tidak ada yang cocok di matanya. Akhirnya Park Hyun-Shik meminta pegawai toko itu menyanggul rambut Sandy.Dengan rambut yang disanggul, kemeja krem polos tanpa lengan dan rok polos berwarna sama, Sandy terlihat seperti wanita yang lebih tua daripada usianya yang sebenarnya. Persis seperti yang dibayangkan Park Hyun-Shik. Sebagai sentuhan terakhir, ia mengulurkan kacamata berlensa kecokelatan yang bisa menyamarkan wajah Sandy.
“Baiklah,” Park Hyun-Shik berkata puas. “Kita berangkat sekarang. Seharusnya wawancara Tae-Woo akan selesai sebentar lagi.”
72
* * *
Jung Tae-Woo bangkit dari sofa yang didudukinya sejak tadi dan bersalaman dengan para kamerawan dan reporter yang mewawancarainya. Ia sedikit lelah, tapi ia tahu ini sudah menjadi risiko pekerjaannya. Para wartawan tadi juga sempat bertanya tentang hubungannya dengan kekasih misteriusnya, namun Tae-Woo hanya memberikan jawaban samar. Ada juga yang mengungkit kejadian empat tahun lalu. Tae-Woo berhasil menanggapinya dengan tenang, walau ia harus mengakui dalam hati perasaannya masih agak resah bila diingatkan kembali tentang kejadian itu.
Tae-Woo dan beberapa anggota stafnya keluar dari lift dan berjalan ke pintu utama gedung tempat diadakannya wawancara tadi. Tiba-tiba langkahnya terhenti ketika pandangannya menembus pintu kaca yang lebar dan melihat seorang wanita turun dari mobil sedan putih. Tae-Woo tertegun sejenak, lalu ia mempercepat langkahnya, mendorong pintu kaca sampai terbuka dan menghampiri wanita itu.
“Sedang apa kau di sini?” tanyanya tanpa basa-basi.
Wanita itu berbalik dan agak terkejut melihatnya.
“Sedang apa kau di sini?” tanya Tae-Woo sekali lagi. Ia tidak menyangka bisa bertemu Sandy di sini. Ia menatap Sandy tajam dan melihat pipi gadis itu agak memerah.
“Itu… Paman yang menyuruhku ke sini,” Sandy mencoba menjelaskan dengan agak bingung. “Kau tidak tahu? Katanya kita akan difoto.”
Tae-Woo menoleh ke belakang dan melihat kerumunan wartawan mulai menghampiri mereka dengan cepat.
“Tidak,” jawabnya. “Ikut aku.”
Ia merangkul pundak Sandy dan berjalan menjauh ketika kilatan-kilatan lampu blitz kamera mulai beraksi dan para wartawan berlomba-lomba mengajukan pertanyaan.
“Jung Tae-Woo, siapa wanita ini?”
“Apakah dia wanita misterius di foto waktu itu?”
“Nona! Siapa nama Anda?”
“Apa hubungan kalian berdua?”
“Apakah Anda bisa memberikan sedikit komentar?”
Tae-Woo hanya mengangkat sebelah tangan dan menuntun Sandy ke mobilnya yang diparkir tidak jauh dari sana. Ia membuka pintu mobil untuk Sandy sambil berusaha menghalangi para wartawan mengambil gambar jelas gadis itu. Ia memerhatikan Sandy terus menunduk dan menutupi wajah dengan sebelah tangan. Tae-Woo cepat-cepat menutup pintu dan berjalan mengelilingi mobilnya ke bagian
ترجمه، لطفا صبر کنید ..
نتایج (انگلیسی) 2:[کپی کنید]
کپی شد!
"I'm sorry, Su Jeong-ssi. There is a sudden affair. I have to go. Other times only to be continued, "Sandy said quickly, then got up and left the cafe that.
" We're going to see Tae-Woo, "said Hyun-Shik Pakr to the girl who sat in front of her.
Sandy nodded. "We should be photographed again?"
"Yes," Park Hyun-Shik said yes. "Therefore we have to change the way you look. You do not want to be identified, is not it? "Then Park Hyun-Shik rose from his chair and grabbed his jacket.
" So when we go to work? "Asked Sandy.
Pakr Hyun-Shik looked at Sandy and said," Right now. "
Sandy was somewhat surprised. "Oh, now?" He was not feeling ready.
"Yes, there is a problem?" Asked the man, wearing a suit and tie position fix.
Sandy shook his head. "No." It seems inevitably he must prepare himself today.
"Let's go," said Park Hyun-Shik, started walking to the door. "Currently Tae-Woo being interviewed. We will go to the location of the interview, but before that we have to give a new look. "
Park Hyun-Shik feel bad about having to hide something from Sandy, but he had no choice. If Sandy knew, most likely he will not be willing to be invited to meet Tae-Woo and current Park Hyun-Shik does not have enough time to convince him.
He led Sandy to a clothing store that also doubles salon and had the girl try on some clothes. He did not want Sandy look pretty or stylish. He wanted Sandy to appear as simple as possible so as not to stand out, and no one could identify. He also told Sandy tried some fake hair, but nothing matches in his eyes. Finally, Park Hyun-Shik ask the clerk Sandy hair buns.
With her ​​hair in a bun, plain beige sleeveless shirt and a plain skirt of the same color, Sandy looks like a woman older than his age. Exactly as imagined Park Hyun-Shik. As a final touch, he reached monocle tanned face that can disguise Sandy.
"All right," Park Hyun-Shik said satisfied. "We're leaving now. Tae-Woo interview was supposed to be completed shortly. "
72
* * *
Jung Tae-Woo rose from the couch he was sitting had been in and shook hands with the cameramen and reporters who interviewed him. He was a little tired, but he knew it had become a risk job. The journalist was also briefly asked about his relationship with his mysterious lover, but Tae-Woo only give vague answers. There is also the person who brings the incident four years ago. Tae-Woo managed to respond calmly, although he had to admit in my heart is still somewhat uneasy feelings when reminded again about the incident.
Tae-Woo and several members of his staff out of the elevator and walked to the main door of the building was the venue for the interview. Suddenly footsteps halted when his gaze through the glass doors are wide and saw a woman descended from a white saloon car. Tae-Woo stunned for a moment, and then she quickened her pace, pushed the glass door open and approached the woman.
"What are you doing here?" He asked without preamble.
She turned and was somewhat surprised to see it.
"What are you doing here? "asks Tae-Woo once again. He did not expect to meet Sandy here. He stared at Sandy sharply and saw the girl's cheeks slightly flushed.
"That ... uncle who told me to come here," Sandy tried to explain a bit confused. "You did not know? He said we will be photographed. "
Tae-Woo looked back and saw a crowd of reporters started toward them quickly.
" No, "he replied. "Follow me."
He embraced the shoulders of Sandy and walked away when the flashes of a flash camera began to roll and journalists vying to ask questions.
"Jung Tae-Woo, who is this woman?"
"Is he the mysterious woman in the photo at that time ? "
" Miss! What's your name? "
" What are you two? "
" Can you give a bit of commentary? "
Tae-Woo just raised a hand and led Sandy to his car, parked not far from there. He opened the car door for Sandy as she attempted to block journalists take a clear picture of the girl. Sandy noticed she kept her head down and covered her face with one hand. Tae-Woo quickly shut the door and walked around the car to the
ترجمه، لطفا صبر کنید ..
 
زبانهای دیگر
پشتیبانی ابزار ترجمه: آذرباﻳﺠﺎﻧﻰ, آلبانیایی, آلمانی, اردو, ارمنی, ازبکی, استونيايی, اسلواکی, اسلونیایی, اسپانیایی, اسپرانتو, افریکانس, امهری, اندونزی, انگلیسی, اودیه (اوریه), اویغوری, ايسلندی, اکراينی, ایتالیایی, ایرلندی, ایگبو, باسکی, برمه\u200cای, بلاروسی, بلغاری, بنگالی, بوسنیایی, تاتار, تاجیک, تاميلی, تايلندی, ترکمنی, ترکی استانبولی, تلوگو, جاوه\u200cای, خمری, خوسایی, دانمارکی, روسی, رومانيايی, زولو, ساموایی, سبوانو, سندی, سوئدی, سواهيلی, سوتو, سودانی, سومالیایی, سینهالی, شناسایی زبان, شونا, صربی, عبری, عربی, فارسی, فرانسوی, فريسی, فنلاندی, فیلیپینی, قرقیزی, قزاقی, كرسی, لائوسی, لاتين, لتونيايی, لهستانی, لوگزامبورگی, ليتوانيايی, مائوری, مالايی, مالاگاسی, مالایالمی, مالتی, مجاری, مراتی, مغولی, مقدونيه\u200cای, نروژی, نپالی, هاوایی, هلندی, همونگ, هندی, هوسا, ولزی, ويتنامی, يونانی, پرتغالی, پشتو, پنجابی, چوایی, چک, چینی, چینی سنتی, ژاپنی, کاتالان, کانارا, کرئول هائیتی, کردی, کره\u200cای, کرواتی, کلینگون, کینیارواندا, گاليک اسکاتلندی, گالیسی, گجراتی, گرجی, یدیشی, یوروبایی, ترجمه زبان.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: