Foto terakhir membuatnya tidak bisa bernapas. Ia menyadari ternyata ia ترجمه - Foto terakhir membuatnya tidak bisa bernapas. Ia menyadari ternyata ia انگلیسی چگونه می گویند

Foto terakhir membuatnya tidak bisa

Foto terakhir membuatnya tidak bisa bernapas. Ia menyadari ternyata ia sudah menangis ketika air matanya menetes ke foto yang dipegangnya. Ia menutup mulutnya dengan tangan untuk menahan tangis, tetapi tidak berhasil.
Dalam foto itu ia melihat dirinya dan Tatsuya. Ia ingat dengan jelas di mana mereka saat itu. Di Disneyland Paris. Saat itu mereka meminta bantuan pengunjung lain untuk mengambil foto mereka berdua. Mereka mengenakan bando berbentuk telinga Mickey Mouse dan tersenyum lebar ke arah kamera. Sebelah lengan Tatsuya merangkul leher Tara dan tangan yang lain memegang es krim vanila. Tatsuya terlihat sangat tampan saat itu. Tampan dan bahagia.
Dengan tangan yang masih gemetar, Tara membalikkan foto itu.
“Aku dan segala yang kuinginkan dalam hidup...”
Tangannya terkulai lemas dan tanpa sengaja menyentuh laptop yang ada di meja. Layar laptop yang semula gelap pun menyala.
Tara menatap layar yang mulai jelas. Alisnya berkerut samar ketika ia melihat apa yang muncul di layar. E-mail?
To : Fujisawa Tatsuya
From : Sebastien Giraudeau
Subject : Re: bagaimana keadaannya?
Tara membaca isi e-mail tersebut, kemudian ia mulai mencari e-mail lainnya. Begitu menemukan daftar e-mail yang masuk di inbox, tanpa sadar Tara menahan napas. Setelah membulatkan tekad, ia mulai membaca satu per satu e-mail tersebut.
Semakin lama pandangannya semakin kabur, dadanya semakin berat, dan napasnya semakin sulit.
Hanya tangisannya yang bergema di apartemen itu. Tara membiarkan dirinya menangis dengan keras. Menangisi dirinya, menangisi Tatsuya, menangisi nasib, menangisi kenyataan. Ia menangis sampai kehabisan napas dan kelelahan. Namun saat itu pun air matanya tidak mau berhenti menengalir.
Dua Puluh Tiga
PEGANGAN pintu dari besi itu terasa dingin dalam cengkeraman Tara. Butuh keberanian besar untuk masuk ke kamar rawat Tatsuya. Ia harus menguasai dirinya terlebih dahulu.
Hari sudah sore ketika ia tiba kembali di rumah sakit. Ayahnya melihat kedatangannya dan segera memeluknya. Saat itu juga Tara tahu ia akan kehilangan Tatsuya.
“Papa sudah mencobanya,” gumam ayahnya.
Tara menatap ayahnya dan menyadari ayahnya habis menangis.
“Papa bahkan sudah meminta pendapat Laurent Delcour, tetapi hasilnya sama saja,” lanjut ayahnya. Suaranya serak karena emosi.
Papa sudah meminta pendapat Dr. Delcour.... Ternyata tetap tidak bisa membantu....
“Kau mau menemuinya?” tanya ayahnya sambil mengusap wajah.
Tara menunduk dan tidak menyahut. Ia menghela napas tanpa suara dan akhirnya mengangguk.
Dan di sinilah ia, berdiri dengan tegang di depan kamar rawat Tatsuya dengan tangan mencengkeram pegangan pintu. Ia memejamkan mata. Jangan menangis. Jangan menemui Tatsuya dengan wajah basah karena air mata. Tatsuya tidak akan senang melihatnya.
Ia membuka pintu dan melangkah masuk. Bau rumah sakit tidak pernah menyenangkan. Tidak pernah membuat siapa pun tenang. Begitu menusuk... Dingin...
Pertama-tama matanya melihat sosok Tatsuya yang terbaring tak bergerak di ranjang, lalu berbagai selang dan kabel yang menghubungkan tubuh Tatsuya ke semua mesin dan peralatan yang ada di sekitar ranjang. Dengan susah payah Tara mengalihkan pandangannya ke arah mesin-mesin yang menunjukkan kondisi vital Tatsuya. Ia tidak memahami sebagian besar mesin itu, hanya saja matanya terpaku pada mesin yang menunjukkan detak jantung Tatsuya.
Monitor itu masih menampilkan garis tidak teratur. Jantung Tatsuya masih berdetak. Ia masih hidup....
Langkah Tara terasa berat ketika ia menghampiri sisi ranjang. Wajah Tatsuya nyaris tidak terlihat jelas di balik semua perban dan masker oksigen. Mata Tatsuya terpejam. Terlihat tenang sekali. Seolah tidur.
Tara harus mengatakan sesuatu. Diam saja juga tidak ada gunanya. Kalau ia bicara, apakah Tatsuya bisa mendengarnya? Apakah Tatsuya akan terbangun begitu mendengar suaranya? Apakah harapannya terlalu berlebihan? Apakah salah mengharapkan keajaiban?
Tara menatap wajah Tatsuya dan bergumam pelan, “Kau bukan Putri Tidur, kau tahu? Kenapa kau tidak bangun saja sebelum aku membuat keributan?”
Ia diam, mengharapkan jawaban yang ia tahu tidak akan diterimanya. Tatsuya tetap bergeming.
Tara duduk di kursi yang disediakan di sisi ranjang. Ia menghela napas dan menunduk.
0/5000
از: -
به: -
نتایج (انگلیسی) 1: [کپی کنید]
کپی شد!
The last photo makes it cannot breathe. He realizes he's been crying when his tears dripping onto the photograph he held. He closed his mouth with a hand to hold my sorrow, but to no avail.The picture he sees himself and Tatsuya. He remembers clearly where they are at that moment. In Disneyland Paris. Then they ask for help other visitors to take photos of them both. They wore headbands and Mickey Mouse ear-shaped smile toward the camera. Next to the arm Tatsuya embrace your neck and hands Tara the others holding a vanilla ice cream. Tatsuya looks very handsome back then. Handsome and happy.With the hand that was still shaking, Tara reverses the picture."I am and everything I want in life ..."His hand drooped lifelessly and accidentally touched the laptop that is on the table. Laptop screen dark matter that was originally highlighted.Tara stares at the screen began to clear. Hina furrowed darkly as he sees what appears on the screen. E-mail?To: Tatsuya FujisawaFrom: Sebastien GiraudeauSubject: Re: how is the situation?Tara read the contents of the e-mail, and then he started looking for other e-mail. So find a list of e-mail in the inbox, Tara unwittingly hold your breath. After strengthens, he began reading the e-mails one by one.The longer the increasingly blurred his vision, his chest was getting heavy, and her breathing getting harder.Only wept that resonate in that apartment. Tara let himself cry aloud. Bewail her, wept for Tatsuya, Weeps over the fate, cry over reality. He tears up out of breath and exhausted. But the tears did not want to stop menengalir.Twenty-ThreeGRIP the door of iron, it feels cold in the grip of Tara. It took great courage to get into the room rawat Tatsuya. He must master himself first.Yesterday afternoon when he arrived back at the hospital. His father saw his arrival and immediately embraced him. Then Tara knew she would lose Tatsuya."Papa has already tried it," his father's gumam.Tara looked at her father and realized his father runs out crying."Papa even been asked for opinions of Laurent Delcour, but the results are the same," continued his father. His voice was hoarse because of emotion.Papa has already asked for the opinion of Dr. Delcour. ... It turns out that still could not help ...."You want to meet him?" asked her father while rubbing my face.Tara looked down and not responded. He sighed silently and finally nodded.And here he was, standing with edgy in front of the room with his hands gripping a desirable Tatsuya doorknob. He closed his eyes. Don't cry. Do not wet the face with Tatsuya meets because of the tears. Tatsuya won't be glad to see it.He opened the door and stepped in. The smell of the hospital was never fun. Never make anyone quiet. So stab ... Cool ...First her eyes see figure Tatsuya lies motionless in bed, and then a variety of hoses and cables that connect the body Tatsuya to all machinery and equipment around the bed. Tara painstakingly turned his gaze towards the machines that show the vital conditions of Tatsuya. He didn't understand most of it, just that her eyes fixated on the machine shows heartbeat Tatsuya.The monitor was still showing irregular lines. Tatsuya's heart still beats. He is still alive ....Step Tara feels heavy when he approached the side of the bed. Tatsuya's face barely visible behind all bandages and oxygen masks. Tatsuya's eyes were closed. It looks calm. As if to sleep.Tara had to say something. Silent is also useless. When he does talk, Tatsuya could hear it? If Tatsuya will awaken once heard his voice? If the expectation is too much? Is it wrong to expect miracles?Tara stared at the face of Tatsuya and muttered quietly, "you're not the sleeping Princess, you know? Why don't you wake up just before I make a scene? "He silently, expecting an answer that he knows will not be received. Tatsuya remained unmoved.Tara sat on chairs that are provided on the side of the bed. He sighed and looked down.
ترجمه، لطفا صبر کنید ..
 
زبانهای دیگر
پشتیبانی ابزار ترجمه: آذرباﻳﺠﺎﻧﻰ, آلبانیایی, آلمانی, اردو, ارمنی, ازبکی, استونيايی, اسلواکی, اسلونیایی, اسپانیایی, اسپرانتو, افریکانس, امهری, اندونزی, انگلیسی, اودیه (اوریه), اویغوری, ايسلندی, اکراينی, ایتالیایی, ایرلندی, ایگبو, باسکی, برمه\u200cای, بلاروسی, بلغاری, بنگالی, بوسنیایی, تاتار, تاجیک, تاميلی, تايلندی, ترکمنی, ترکی استانبولی, تلوگو, جاوه\u200cای, خمری, خوسایی, دانمارکی, روسی, رومانيايی, زولو, ساموایی, سبوانو, سندی, سوئدی, سواهيلی, سوتو, سودانی, سومالیایی, سینهالی, شناسایی زبان, شونا, صربی, عبری, عربی, فارسی, فرانسوی, فريسی, فنلاندی, فیلیپینی, قرقیزی, قزاقی, كرسی, لائوسی, لاتين, لتونيايی, لهستانی, لوگزامبورگی, ليتوانيايی, مائوری, مالايی, مالاگاسی, مالایالمی, مالتی, مجاری, مراتی, مغولی, مقدونيه\u200cای, نروژی, نپالی, هاوایی, هلندی, همونگ, هندی, هوسا, ولزی, ويتنامی, يونانی, پرتغالی, پشتو, پنجابی, چوایی, چک, چینی, چینی سنتی, ژاپنی, کاتالان, کانارا, کرئول هائیتی, کردی, کره\u200cای, کرواتی, کلینگون, کینیارواندا, گاليک اسکاتلندی, گالیسی, گجراتی, گرجی, یدیشی, یوروبایی, ترجمه زبان.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: